Wednesday, February 22, 2012

Status Teman Jauh Lebih Baik Untuk Kita

Mungkin aku wanita munafik yang harus sudi membohongi kamu dan hatiku. Aku enggan memberikanmu kesempatan lagi sementara hatiku masih menyimpan harapan padamu. Aku tentu sangat merindukan kebersamaan kita dulu. Perhatianmu, kepedulianmu, kecemburuanmu, ke-possessive-anmu, bahkan keegoisanmu. Terlebih lagi suaramu, kau lebih cocok jadi vocalis, bukan gitaris ataupun drummer. Aku bahagia ketika kau menginginkanku kembali namun kejadian waktu lalu menutup rasa inginku. 

Kalau sebelumnya aku masih bisa memaafkan semua persakitanmu itu memang karena rasa sayangku yang masih teramat besar. Kau tentu ingat semuanya bukan?
ketika kau mengabaikanku hingga berujung perpisahan, ketika kau meminta bantuanku untuk mendapatkan temanku, ketika aku harus terpaksa rela menemanimu pergi bersama wanita itu, ya itu permintaanmu yang tak pernah bisa aku tolak. Entahlah, yang pasti memang sangat menyakitkan, namun aku bisa merasakan kebahagianmu. Dan apa kau ingat ketika aku menerima temanmu dulu? aku tau kau cemburu karena sejak saat itu kau makin sering meneleponku dan membahas masa lalu kita dan itulah yang membuat aku tenang melepaskanmu, membuat aku tau siapa yang sesungguhnya ada dihatimu. Konyol memang tapi justru itu yang membuat kita bersatu lagi, tentunya saat kita sedang sendiri. Memang benar bahwa perpisahanlah yang terkadang menyadarkan hati kita, terutama kamu.

Kebersamaan kita yang kedua tentu lebih indah dari yang pertama, namun tak ada satu tahun berjalan aku diharuskan memilih antara kamu dan dia, cinta pertamaku. Kau tentu tau dan mengenal dia, dan tentu kau juga tau isi hatiku padanya. Aku tak mengerti mengapa dia menyatakan disaat yang tidak tepat. Waktu itu kau sangat marah ketika aku menceritakan dan memutuskanmu begitu saja, aku tau itu terlalu cepat dan itu yang membuatku menyesal. Kau hampir saja memukul dia dan membuat suasana kelas tersulap menjadi pasar. Dan disitulah aku memutuskan untuk tidak pilih kamu ataupun dia. Sejak saat itu kau berubah menjadi sosok yang tak aku kenal.

Hampir tiga tahun kita berpisah, tak saling sapa, tak saling menanyakan kabar, juga tak saling tatap. Semuanya seakan tak pernah terjadi, semua kenangan kita seakan terbuang dan mungkin tak membekas dihatimu. Namun lagi-lagi takdir manyatukan kita kembali, kenapa mesti kamu lagi? tapi tak bisa ku pungkiri bahwa aku bahagia dengan kehadiranmu. Sempat tak ingin mengulangnya karena kegagalan dulu yang tak hanya sekali namun aku ingin menebus kesalahanku disamping aku masih menyimpan rasa terhadapmu. Kau tak pernah tau betapa menyesalnya aku dulu tak memilihmu, melepaskanmu tanpa pertimbangan yang jauh.
Tapi ternyata aku salah menerimamu kembali, kau selingkuh!! dan ini yang membuatku enggan untuk menerimamu lagi dan lagi. Kau hadir lagi dengan sejuta maaf dan janji namun kesempatanmu telah habis. Aku tak membencimu, aku hanya membenci perselingkuhan. Terlebih lagi alasanmu melakukannya hanya karena ingin membalas dendam sikap ku dulu. Hey, apa kau pikir aku menjalin kisah asmara dengan cinta pertamaku dulu? jawabannya tidak. Apa kau pikir aku bersenang-senang dengan dia setelah memutuskanmu? jawabannya juga tidak.

Kata orang putus nyambung itu memperkuat cinta keduanya tapi menurutku putus nyambung adalah kecocokan yang dipaksakan. Aku tak bisa lagi mempercayaimu, apa aku salah? harus kau tau bahwa rasa sayang ini memang masih ada namun rasa kecewaku jauh lebih besar. Aku tau setiap orang bisa berubah dan berhak mendapatkan kesempatan, tapi tak ada keyakinan didiriku untuk mempercayai perubahanmu lagi. Pertemanan jauh lebih baik untuk status kita. Maaf.

2 comments:

  1. jangan galau-jangan galau ayo move on kaka...

    tetapkan pilihan dan ikuti kata hati.. =)

    ReplyDelete

About

.
.