Sebelumnya baca part 1 dan part 2 dulu ya :)
Suasana di Bandung menjadi terasa hangat karena kehadiran Derriel yang begitu menghipnotis terutama bagi para kaum hawa. Aku pun juga begitu terutama karena dentingan lembut pianonya dan kepribadian dia. Dia sosok yang sempurna dimataku, mungkin begitu juga pandangan kebanyakan wanita. Parasnya yang rupawan, kecerdasannya bermain musik, dan kebaikan hatinya. Tak heran jika kehadirannya selalu menggemparkan.
Suasana di Bandung menjadi terasa hangat karena kehadiran Derriel yang begitu menghipnotis terutama bagi para kaum hawa. Aku pun juga begitu terutama karena dentingan lembut pianonya dan kepribadian dia. Dia sosok yang sempurna dimataku, mungkin begitu juga pandangan kebanyakan wanita. Parasnya yang rupawan, kecerdasannya bermain musik, dan kebaikan hatinya. Tak heran jika kehadirannya selalu menggemparkan.
Seusai memanjakan para penggemarnya dengan lima buah lagu, aku mengajak Derriel ketemuan untuk menagih janjinya bahwa dia bersedia ngobrol-ngobrol denganku.
"Derriel hebat, saat lelah tertanggap diraganya dia masih bersedia melayani fansnya seperti aku. Aku juga sebenarnya gak tega tapi aku sangat ingin bisa berdua dengannya. Aku mencintainya, ya sangat mencintai Derriel!!"
"heh malah bengong, ayo pulang, Derrielnya udah pulang tuh" ajak Tiara membuyarkan lamunanku
"eh iya sorry Ra, kamu pulang duluan aja, aku mau mampir dulu ke toko kue"
"maaf banget Ra kalau aku gak ngajak kamu ketemuan sama Derriel"
"yaudah sekalian aja kita pulang terus mampir dulu ke toko kue"
"gak usah Ra, aku sendiri aja ya naik taksi"
"beneran? emang buat siapa sie kuenya?"
"buat mamaku, tadi bilang katanya lagi pengen kue keju" maaf Ra aku bohong, kue itu untuk Derriel, Derriel sangat menyukai keju
"oh yaudah aku pulang duluan ya, kamu hati-hati"
"iya Ra kamu juga hati-hati ya"
***
"nih buat kamu" ucapku seraya menyodorkan kue yang penuh keju
"wow makasih ya, repot-repot banget"
"gak repot kok, itung-itung sebagai ucapan terima kasih karena kamu udah bawa aku kerumah sakit waktu itu hehe"
Perbincangan hangat pun terjadi antara aku dengan Derriel, tentunya disertai tawa karena sosok Derriel yang humoris, ahh aku sangat beruntung!!!
"oh iya by the way kenapa fans-fans kamu gak boleh kerumah kamu?" tanyaku, kali ini serius
"sebenarnya ada yang pernah kerumah tapi cuma beberapa dan mereka sudah tau banget tentang aku"
"oya? emang apa yang aku gak tau tentang kamu?"
"kehidupan pribadi aku"
"bisa kamu ceritain ke aku?"
"oke, karena aku yakin kamu orang yang baik aku bakalan cerita, tapi kamu bisa jaga rahasia kan?"
"bisa dong, kalau aku bocor kamu boleh hukum aku apa aja" jawabku meyakinkan
"sebenarnya aku udah nikah"
"hah serius?" aku sangat terkejut dengan pengakuan Derriel
Air mata memaksa ingin keluar dari mataku, namun sebisa mungkin aku menahannya.
"serius dan aku juga udah punya satu orang anak" lagi-lagi aku terkejut, namun kali ini hanya bisa melotot dan berusaha tenang
"kenapa kamu merahasiakannya dari publik?" tanyaku berat
"belum saatnya, karena perjanjian dengan manajer harus merahasiakan ini supaya nilai jual ku makin menarik dan tinggi"
"what? harus seperti itu? istri kamu gak marah?"
"marah banget, beberapa kali dia minta cerai tapi gak pernah aku setujuin karena aku sangat mencintai dia" aku terbungkam untuk sekian detik
"Angel kamu nangis? kenapa?"
"aduh maaf, aku cuma terharu aja kok"
"aku menangis karena sudah gak mungkin aku bisa jadi kekasih kamu, mimpi aku sudah pergi"
"oh, kalau kamu mau besok datang aja kerumah nanti aku kenalin sama istriku"
"serius gpp aku kerumah kamu?"
"gpp kamu kan udah tau"
"kalau aku ajak Tiara boleh?"
"boleh-boleh aja tapi Tiara juga harus bisa jaga rahasia ya"
"iya sip, udah malam nih aku pulang duluan ya"
"mau aku antar?"
"gak usah makasih Riel, istri kamu pasti lagi nungguin kamu, sebaiknya kamu cepat pulang"
"iya kamu hati-hati ya"
"iya kamu juga"
"ya Tuhaaaaan jadi selama ini aku mencintai suami orang? hilangkan rasa ini Tuhan, jangan buat aku berharap lagi kepadanya"
Butiran air mataku pecah mengiringi langkahku meninggalkan Derriel. Setiap kali ucapan Derriel terngiang diotakku, aku tak bisa menahan tangisku. Pupus sudah harapanku, sirna tanpa kesempatan. Tapi aku bahagia, karena itulah kebahagiaan Derriel. Sakit memang, namun bukankah rasa bahagia itu akan muncul jika kita melihat orang terkasih kita bahagia????
_______TO BE CONTINUED_______
haduh kasian ya.. klo emang beneran, sabar aja ya.. jodoh gak akan kmana-mana kok. wlaupun dia udah pnya istri.. hehe
ReplyDeletemakasih folbeknya :)
ReplyDeletemas fazri: weh iya tp jgn mau jadi istri kedua dong hehe..
ReplyDeletemba ratih: iya mba sama2 :)
hehe iya juga sih kawan.. selagi bisa mndapatkan yg pertama,kenapa harus memilih yang ke2.
ReplyDeletebetul itu :D
ReplyDeletehay salam knl yah,, plis follow back yah mampir2 ke blogku :)
ReplyDeletetulisan2 kamu bgs *kagum*
siap meluncur, makasih ya :)
ReplyDelete