Monday, February 13, 2012

Lelaki dan Piano ( what's wrong with your house? )


Sebelumnya baca part 1 dulu ya :)

Rasa penyesalan itu masih menggerogoti pikiranku. Kesal, marah dan kecewa masih bersemi untuk sahabatku Tiara namun tidak untuk membencinya.

"Angel sorry banget ya semalem gue balik duluan lagian semalam kamu kemana aja? masa ke toilet doang lama banget terus jidat kamu kenapa?" ucap Tiara tanpa titik koma setibanya di kampus

"mending kamu tarik nafas dulu deh sebelum aku jelasin, nanti kamu pingsan dengernya" Tiara pun melakukan perintahku, dia menarik nafas kemudian membuangnya



"udah nih, cepet ceritain"

"semalam pas mau ke toilet gak sengaja aku tabrakan sama Derriel dan jidat aku luka terus dia bawa kerumah sakit"

"terus?"

"kok kamu gak kaget? gak heboh juga lagi, biasanya kalau ngomongin Derriel udah kayak cacing kepanasan"

"hehehe terusin dong ceritanya"

"gak ada terusannya, selesai diobatin aku langsung ke inget kamu, makanya gak sempat ngobrol banyak sama Derriel, dia juga gak tau namaku"

"yah maaf ya Ngel, semalam aku ketemu manajernya Derriel di parkiran. Karena keliatannya dia gak buru-buru jadi aku banyak ngobrol sama dia sampai akhirnya aku minta no.hp nya Derriel"

"hah serius?"

"nah kan kamu yang kaget hihi, tiga rius malah"

"mau dong Ra nomornya, please ayo dong kasih aku" kali ini aku yang  heboh

"enak aja, itu aja mintanya susah banget, aku sampe nangis segala didepan manajernya"

"masa iya aku harus nangis dulu juga baru kamu mau ngasih"

"iya dong harus"

"ahh jahat banget, aku lagi gak bisa nangis"

Pertengkaran kecil pun terjadi antara aku dengan Tiara, dan akhirnya Tiara yang kalah dan memberikan no.hp nya Derriel kepadaku. Setelah dapat aku mendaratkan sebuah pesan singkat di handphonenya Derriel dan tak lama dia membalasnya, kami pun saling balas-membalas.

Hal yang bahagia aku rasakan kembali, Derriel masih ingat denganku dan dia menanyakan namaku. Kebahagian itu sederhana bukan? Namun aku kecewa saat dia melarangku untuk kerumahnya dengan alasan bahwa itu privasinya dan dia tak mau kalau ada penggemarnya yang datang kerumahnya. Aku sebagai penggemarnya pun menghormati keputusannya, aku tak ingin memaksanya dan mengecewakannya.

"kalau mau ketemu aku ditempat-tempat show aku aja ya, nanti kita ngobrol-ngobrol deh"

"apa benar kalau tak ada satu pun fansnya yang tau rumahnya? kenapa juga fansnya gak boleh datang kerumahnya? ah sudahlah mungkin memang dia orang yang tertutup, keliatan dari sikapnya yang cool dan calm" batinku gelisah.

Lusa Derriel ada show off air didaerah Bandung.

"Ra lusa Derriel di Bandung, kamu mau kesana?" tanyaku

"iya aku juga dikasih tau sama Derriel, mau dong"

"sip, aku nebeng mobil kamu ya hehe"

"tapi kamu harus beliin bensinnya"

"oke"

 _______TO BE CONTINUED_______

No comments:

Post a Comment

About

.
.