Wednesday, November 23, 2011

Penyesalan Mendalam



Mengapa pria begitu mudahnya berselingkuh? dan apa yang ada diotak wanita yang mau menjadi selingkuhannya? lalu bagaimana dengan nasib kekasihnya?

Terkisah cinta segitiga antara Dessy, Nino dan Reva. Rumah ketiganya lumayan saling berdekatan alias tetanggaan. Dessy dan Nino sudah menjalin hubungan selama satu setengah tahun lebih, namun entah apa yang membuat Nino jenuh dengannya sehingga menaruh hati kepada Reva, mungkin karena Reva lebih cantik dibanding Dessy. Reva pun terhanyut dengan rayuan mautnya Nino sehingga rela menjadi selingkuhannya Nino.


"JADI SELAMA INI DIAM-DIAM KAMU BERHUBUNGAN SAMA REVA?" tanya Dessy geram kepada Nino saat melihat Nino sedang bercanda riang dengan Reva dirumah Reva.

Nino pun terkejut "a-a-ku gak nga-nga..." Nino tergagap

"EMANG AKU INI KURANG APA?? KURANG CANTIK? KURANG SEKSI? KURANG PINTAR? HAH?" lanjut Dessy tanpa memberi Nino kesempatan untuk bicara

"emang" celetuk Nino

"APA KAMU BILANG? SINI IKUT AKU" Dessy pun menarik Nino ketengah lapangan komplek, mereka beradu gulat dan bertengkar hebat disana. Reva pun hanya melihatnya bersama tetangga yang lain, tak jarang orang yang sedang lewat pun membiarkan waktunya tersita dengan tontonan gratis tersebut.

Setengah jam pun berlalu, mereka kelelahan dan akhirnya berhenti tanpa ada pemenangnya. Reva pun menghampiri mereka.

"udah kalian gak usah berantem lagi, gue aja yg ngalah" ucap Reva mencairkan suasana

"kenapa gak bilang dari tadi sih" ucap Dessy ketus

"ta-tapi Rev" Nino tak berani melanjutkan kata-katanya karena tatapan cadas Dessy kepadanya.

Reva pun segera meninggalkan mereka berdua yang sedang kelelahan dipinggir lapangan.

"gue sebenernya masih sayang banget No sama lo, tapi emang udah seharusnya gue yang ngalah" batin Reva menangisi akhir kisahnya bersama Nino.

***

Satu tahun berlalu, terdengar kabar ditelinga Reva bahwa Nino dan Dessy sudah menikah. Namun Reva tak menghadiri pernikahan tersebut karena memang tak ada undangan yang sampai ke tangannya. Dengar-dengar sayup berita dari tetangga Reva, ada yang bilang kalau Dessy hamil duluan, entah memang Nino yang maksa, sama-sama mau, atau karena akal bulus Dessy yang membuat Nino tak sadar akan perbuatannya. Sejak kejadian yang dulu, Reva pun lost contact dengan Nino.

Saat Reva sedang main kerumah tetangganya, terlihat Nino sedang berjalan dan melihat Reva. Kemudian Nino pun menghampiri Reva.

"Va, gue minta no hape lo dong" ucap Nino tanpa basa-basi lagi dan entah mengapa Reva pun langsung mengabulkan permintaannya Nino, mungkin karena memang masih sayang.

***

so little time, try to understand that i'm, try to make a move just to stay in the game i try to stay awake and remember...........

terdengar nada dering handphone Reva, walaupun lagu Keane ini sudah lama tapi Reva masih sangat menyukainya.

"no siapa ya?" gumam Reva, karena penasaran Reva pun mengangkatnya

"Reva apa kabar?" terdengar suara yang tak asing lagi bagi Reva, sejenak Reva terdiam "Nino" ucap Reva senang dalam hati

"baik No, lo gimana?"

"baik juga, waah ternyata lo masih inget aja suara gue, hehe"

"ahh biasa aja"

"Va gue pengen cerita, ternyata selama ini Dessy cuma manfaatin harta gue doank, padahal gue sayang sama dia tapi dia gak peduli banget sama gue, dia gak peduli gue mau ngapain, gue mau pulang jam berapa, yang penting gue ngasih duit sama dia, gue sedih banget, seandainya dulu hal itu gak kejadian, gue juga gak mau nikahin dia" jelas Nino panjang lebar

"emang kejadian sebenarnya kayak gimana?"

"gue gak tau pasti, yang jelas malam itu gue dikasih minum gitu sama dia trus beberapa menit kemudian gue pusing banget, abis itu gue gak tau apa-apa lagi. Trus paginya gue langsung kaget ada dia disamping gue, itu dikamarnya dia. Satu bulan kemudian dia minta tanggung jawab sama gue, abislah gue sama bonyok gue, mereka gak mau tau alasannya, yang jelas gue harus nikahin Dessy"

"oh jadi gitu, jahat juga ya si Dessy, yang sabar No"

"iya makasih Va, belakangan ini gue jadi keinget terus Va sama lo, gue mau kerumah lo tapi takut lo ngusir gue, makanya pas kemarin ketemu lo, gue langsung minta no hape lo, gue mau balikan Va sama lo, gue masih sayang sama lo"

"jujur ya No, gue juga masih sayang sama lo tapi gimana sama Dessy, dia kan istri lo"

"dia aja udah gak peduli sama gue jadi buat apa gue peduli sama dia, mau ya Va, pleaseee"

"hmmm....oke deh gue mau" jawab Reva singkat.

Lima bulan berlalu, Dessy pun mengetahui hubungan gelap antara Reva dan Nino. Dessy tidak mau bercerai, dia sayang dengan Nino, terlebih hartanya. Nino pun tak memberikan talak kepada Dessy karena tak ingin membuat sedih kedua orangtuanya, terutama Mamanya karena sedang berada diUGD akibat penyakit jantungnya.

"aku gak mau tau pokoknya kamu harus tinggalin Reva, klo gak aku bakal bilang sama Ibu kamu tentang kelakuan kamu" ancam Dessy kepada Nino

Esok harinya Nino bercerita kepada Reva apa adanya dan Reva pun mengerti dan lagi-lagi dia harus rela kehilangan Nino, walaupun rasa sayang nya kepada Nino masih terikat didalam hatinya.

***

Tak ingin berlama-lama terpuruk oleh keadaan rumah tangganya, Nino pun menginginkan Reva kembali.

Terlihat Honda Jazz hitam diparkiran kampus Reva, perlahan Reva menghampiri mobil tersebut, bukan karena mobilnya yang terlihat mengkilat namun karena no seri mobilnya yang tak asing baginya.

"Nino? ngapain disini?" ucap Reva seketika mengetahui siapa pemilik mobil itu

"gue gak bisa jauh dari lo Va" jawab Nino yang tanpa segan memeluk Reva

"Nino apa-apaan sie, lepasin gak enak banyak orang"

"gue mau balikan lagi sama lo" ucap Nino melepaskan pelukannya

"tapi gimana kalo istri lo tau lagi? kemarin istri lo kesini marah-marah sama gue"

"hah kesini? terus lo gak kenapa-kenapa kan?"

"gak, dia cuma marah-marah sama caci maki gue"

"tapi gue masih sayang Va sama lo, kali ini gak bakal ketauan deh"

"lo pilih gue atau istri lo" ucap Reva geram

"gak bisa gitu Va, lo kan tau sendiri kehidupan rumah tangga gue, liat nanti aja ya kedepannya gimana, saat ini gue cuma sayang sama lo, percaya sama gue" ucap Nino dengan penuh keyakinan, Reva pun tak tega dengan Nino yang seperti memohon padanya, Reva pun kembali menerima Nino.

Sedalam apapun kebohongan itu tersembunyi, segenius apapun kebohongan itu disembuyikan, suatu saat akan terungkap dengan apapun caranya.

Lagi dan lagi Dessy pun akhirnya mengetahui hubungan Reva dengan Nino, dan lagi-lagi Nino meninggalkan Reva dengan seenaknya dan tak lama Nino pun meminta Reva kembali dengan rasa bersalahnya, tapi kali ini Reva tidak menerimanya walau sedalam apapun Nino memohon padanya dan walaupun dihati kecilnya masih menginginkan Nino.

"kali ini dan seterusnya, gak akan ada lagi kesempatan buat lo" ucap Reva kemudian sambil berlalu meninggalkan Nino yang sedang memohon padanya.

Nino yang haus kasih sayang tak berhenti dan tak membiarkan hatinya layu hanya karena tak mendapatkan Reva. Mantan Nino banyak, puluhan jumlahnya, dulu dia memanfaatkan hartanya untuk menggaet wanita sebanyak mungkin. Dia meminta Mita, salah satu mantannya untuk kembali padanya. Mita yang lagi berstatus single pun tak enggan menolak kehadiran Nino.

***

Reva akhirnya mengetahui hubungan Nino dengan mantannya.

"dasar playboy, dari dulu gak puas banget sama satu cewe, gue ngapa baru nyadar sih, ishh bego banget gue, gue nyeseeeeeeel pernah sayang banget sama dia" geram Reva yang baru menyadari kebodohannya.

Setiap perbuaatan pasti akan mendapat balasannya, baik atau buruk, cepat ataupun lambat.

Nino berpisah dengan Mita karena kemauan Mita, Mita telah mengetahui status Nino yang sebenarnya, Nino sudah menikah dan mempunyai satu orang anak.
Tujuh bulan kemudian karier Nino ambruk, dia tak lagi kaya, kehidupannya tak lagi mewah. Dessy pun yang lebih menyayangi harta Nino memilih untuk bercerai dengan Nino. Mamanya Nino kini sudah membaik, Mama Papanya pun telah mengetahui sifat jahatnya Dessy dan meminta Nino untuk menceraikan Dessy, apapun yang terjadi. Kali ini Nino yang tak mau, dia merasa bahwa tak ada lagi yang ingin hidup bersamanya, dia ingin mempertahankan Dessy.

"kamu mau pilih Mama dan Papa atau Dessy?" ucap sang Mama

"tapi Ma, udah gak ada lagi yang mau sama Nino, Nino udah miskin" jawabnya tersedu-tersedu

"lalu buat apa kamu mempertahankan Dessy, juga sudah tidak mau sama kamu"

"tapi Revan gimana? aku kan papanya"

"biar aja Dessy yang ngurus, dia kan yang maunya begitu, kamu tenang aja, nanti Tuhan bakalan ngasih istri yang jauh lebih baik dari Dessy, asal kamunya juga berubah"

Nino pun dengan terpaksa menceraikan Dessy.

Nino pergi sejenak dengan Honda Jazz hitamnya untuk me-refresh otaknya yang sedang kacau, pikirannya yang sedang kalut dan jiwanya yang sedang  rapuh.
Tanpa arah, tanpa tujuan, Nino hanya menggas mobilnya mengelilingi ibu kota.

"ternyata selama ini bukan Dessy doank yang jahat ke gue, tapi gue juga udah jahat banget ke dia, ke Reva dan ke Mita juga. Gue dengan teganya khianatin Dessy, dan lebih teganya lagi gue udah mainin perasaan Reva dan Mita, Tuhaaaaaaaaaan maafkan akuuuu" jerit batin Nino menitikkan butiran-butiran air mata dipipinya.

Nino pun melajukan mobilnya semakin kencang, dan kecelakaan itu pun terjadi. Saat sedang menyelip sebuah Avanza dan sebuah Kijang dengan kencangnya, ternyata diarah lain ada sebuah bus yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
Detik itu pun terjadi kecelakaan yang sangat mengenaskan dan memakan tiga korban tewas, yaitu Nino, supir bus dan satu penumpang dibus tersebut, tujuh orang luka-luka serius, sembilan orang luka-luka ringan dan tujuh orang selamat. Nino pun pergi untuk selamaya tanpa ada kesempatan lagi untuk berubah dan memperbaiki hidupnya.

Seburuk apapun perbuatan, sedalam apapun kesalahan, masih bisa diperbaiki ketika kehidupan itu masih berjalan.

good bye Nino............

_______THE END_______

No comments:

Post a Comment

About

.
.