Friday, November 18, 2011

Dear Ayah



Ayah..
aku sangat bersyukur punya dirimu
kau selalu melindungi aku
kau selalu menjaga aku
dari dulu..sejak ku lahir
hingga kini ku mulai dewasa
dan semakin dewasa

Ayah..
bagiku malaikat didunia ini bukan hanya ibu
tapi juga dirimu
kau sangat jarang marah
bahkan hampir tidak pernah
jika ucapanku tak sesuai nalarmu

jika sikapku tak sesuai inginmu
kau hanya menasehati, ya menasehati
dengan tegas
dengan tutur kata yang tetap lembut

Ayah..
kau selalu mengajarkanku kebaikan
terutama kebaikan kepada Tuhan
kau tak pernah lelah mengingatkanku pada-Nya
dengan kesabaran
tanpa paksaan
hingga semakin lama aku tersadar
bahwa itu adalah kewajibanku
itu adalah tanggung jawabku dengan Tuhan
walaupun hingga kini ibadahku belum sempurna Ayah

Ayah..
mengapa kau tidak pernah mengeluh padaku?
mengapa kau tidak pernah mengadu padaku?
mengapa kau hanya bercerita pada Tuhan dan ibu?
tentang semua keluhanmu, keletihanmu
terhadap kerasnya kehidupan ini

Ayah..
aku bukan anak kecil lagi
aku bukan anak yang polos lagi
aku dapat merasakan tangisan hatimu
saat pikiranmu kalut
saat jiwamu rapuh
saat letihmu tak terbendung
dan saat dunia tak bersahabat

Ayah..
maafkan aku..
dulu aku pernah egois
dulu aku pernah minta ini itu tanpa perasaan
dulu aku pernah memaksamu, menuntutmu dengan sesuatu yang aku mau
bila tak kau penuhi aku menangis, aku marah
tapi mengapa kau tak pernah marah padaku?
mengapa kau tak pernah membentakku?
mengapa kau tak pernah memukulku?

Ayah..
maafkan aku..
dulu aku manja dan mungkin terlalu manja
tapi aku seperti itu
karena kau terlalu baik, kau luar biasa baik Ayah
hingga menjadikan aku terbiasa dengan semua keinginanku
yang sebisa mungkin kau penuhi

Ayah..
aku tak mau lagi seperti itu
aku kecewa
aku marah
aku benci
dengan diriku sendiri saat mengingat itu
aku pasti mengecewakanmu ya?
aku pasti membuatmu sedih ya?

Ayah..
maafkan aku..
sampai saat ini aku masih sering minta kau antarkan
sejak kecil aku sudah terbiasa denganmu
kau yang selalu mengantarku kesekolah
setiap hari
bahkan tak jarang kau menjemputku
tapi mengapa kau tak pernah menolak?
walau dalam keadaan terleletihmu sekalipun
walau Ibu berkata padaku "jangan minta anterin Ayah mulu, kasian ayah cape"
tapi kau pasti bilang "iya nanti Ayah anterin"
Ayah, Ibu seperti itu karena dia mencintaimu
dia tak ingin kau terlalu lelah
tapi kau selalu membelaku
bahkan saat aku ingin pergi sendiri
tak jarang kau menawarkan jasamu untuk mengantarku

Ayah..
kau tau?
hatiku menangis Ayah
ketika ku ingin pergi bersama teman-temanku
kau mengantarku ke tempat janjian kami
kau rela menemaniku menunggu teman-temanku datang
kau selalu seperti itu
berulang kali aku memintamu pulang
berulang kali aku mengatakan aku bisa menunggu sendiri
itu karena aku tak tega denganmu Ayah
itu karena aku tau kau tak suka menunggu
tapi kau tetap tak mau pergi
kau tetap menemaniku
walau dengan keluhanmu terhadap teman-temanku
walau dengan ocehan-ocehanmu terhadap teman-temanku
dan walau dengan sikap ketidak sabaranmu
kau tetap menemaniku

Ayah..
aku salut, aku bangga
kepada mu, kepada dirimu
ketika kau bilang
kau akan menyekolahkan anak-anakmu setinggi mungkin
meskipun harus meminjam uang orang lain
kau sangat mementingkan pendidikan
karena kau ingin kami lebih baik darimu dulu
tapi maafkan aku Ayah
aku tak bisa menjadi anak yang genius
yang selalu bisa membanggakanmu

Ayah..
mengapa kau juga sangat baik kepada orang lain?
mengapa kau bisa sangat ramah dengan semua orang?
sekalipun dengan orang yang pernah menyakitimu
sekalipun dengan orang yang pernah melukaimu
kau tau Ayah?
terkadang aku dan Ibu
kesal dengan sifatmu itu

Ayah..
aku sangat mencintaimu
aku sangat mengagumimu
aku sangat mengidolakanmu
kau sosok terbaik yang ku miliki setelah Ibu
aku ingin sepertimu Ayah
tapi kau tidak setuju
kau ingin aku menjadi yang lebih darimu

Ayah..
Ibu beruntung ya punya suami sepertimu
terlebih lagi aku anakmu
aku sangat beruntung
punya Ayah yang luar biasa sepertimu
kau tak pernah memukul Ibu
terlebih lagi anak-anakmu
kau tak pernah kasar kepada Ibu
terlebih lagi kepada anak-anakmu
tutur katamu tak pernah kasar
nada bicaramu tak pernah kasar kepada orang lain
terutama kepada Ibu dan anak-anakmu

Ayah..
aku ingin suatu saat nanti
aku bisa seberuntung Ibu
aku ingin suatu saat nanti
anak-anakku seberuntung aku
aku ingin punya suami sepertimu Ayah
aku ingin anak-anakku nanti punya Ayah sepertimu
tapi lagi-lagi kau tidak setuju
kau pasti ingin aku punya suami yang lebih baik darimu

Ayah..
aku berjanji dengan diriku sendiri
bahwa suatu saat nanti
aku pasti bisa membahagiakanmu
aku ingin berarti untukmu Ayah dan tentu Ibu juga
aku ingin kau bisa menikmati masa tuamu bersama Ibu
tanpa beban apapun
aku pasti bisa Ayah

Tuhan..
makasih ya karena telah menciptakan sosok Ayah
seperti dia untukku
makasih ya karena telah menciptakan sosok suami
seperti dia untuk Ibuku
lindungi Ayah dan Ibuku selalu Tuhan
jagalah mereka
bahagiakanlah mereka
mudahkanlah segala urusannya
lancarkan dan berkahilah selalu rezekinya

Tuhan..
satu lagi ya
Kau harus mengabulkannya
Kau harus mewujudkannya
izinkan aku untuk bahagiain mereka ya
aku ingin sukses untuk mereka Tuhan..

amiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnn :)

No comments:

Post a Comment

About

.
.