Mungkin aku wanita munafik yang harus sudi membohongi kamu dan hatiku. Aku enggan memberikanmu kesempatan lagi sementara hatiku masih menyimpan harapan padamu. Aku tentu sangat merindukan kebersamaan kita dulu. Perhatianmu, kepedulianmu, kecemburuanmu, ke-possessive-anmu, bahkan keegoisanmu. Terlebih lagi suaramu, kau lebih cocok jadi vocalis, bukan gitaris ataupun drummer. Aku bahagia ketika kau menginginkanku kembali namun kejadian waktu lalu menutup rasa inginku.
Kalau sebelumnya aku masih bisa memaafkan semua persakitanmu itu memang karena rasa sayangku yang masih teramat besar. Kau tentu ingat semuanya bukan?