
Suasana
 kelas XII SOS 1 heboh kala kedatangan si cewe modis sepanjang masa, 
begitulah sebutan untuk wanita cantik bernama Clara. Semua gaya dan fashion terbaru pasti dia tau,
 kali ini rambutnya yang menghebohkan seisi ruangan kelas. Bukan gaya 
rambut atau poninya yang dibuat jambul khatulistiwa atau gorong-gorong 
sudirman melainkan rambutnya yang kemarin panjangnya masih sebawah bahu 
kini panjangnya hampir sepinggang, yup dia memanjangkan rambutnya dengan
 rambut orang lain, bahasa kerennya hair extension.
"ah pada norak deh!! cuma nyambungin rambut doank gue juga bisa" 
ucap Virnie yang tak kalah cantik dari Clara, Virnie memang tak menyukai
 gaya Clara yang selalu pamer dengan penampilan baru dan sesuatu yang 
baru yang dia punya. Dua bulan yang lalu giginya yang dipagerin, Clara 
mendadak jadi sok ramah. Setiap ketemu orang selalu senyum padahal 
niatnya hanya untuk pamer behelnya. Terus pernah juga pamerin jam tangan
 yang kataya oleh-oleh tantenya yang dari Paris, tablet android dari 
Papanya dan minggu lalu pamer hape terbarunya "Samsung Jet". Papanya 
yang pemilik salah satu perusahaan ternama di Jakarta tentu membuatnya 
sangat mudah mendapatkan segala sesuatu yang dia mau. Tapi kali ini 
Virnie berniat untuk menyaingi Clara.
"lo barusan bilang apa? gila, lo mau ngikutin gaya dia? haha" tanya Siska teman sebangku Virnie
"iya, kenapa? emang salah gitu?"
"ya gak sie, cuma kan Clara emang begitu dari dulu, apa bedanya nanti dia sama lo?"
"orang
 kayak dia tuh harus disaingin, klo didiemin dan dipuji-puji gitu terus 
yang ada malah makin gede kepala dan sok paling hebat"
"yakin lo Vir? lo masih waras kan?"
"iyalah
 gue waras, biar sekalian dia minder kalau nanti liat gue lebih cantik 
dari dia" jawab Virnie serius, Siska hanya tertawa kecil membiarkan 
sahabatnya bersikap semaunya
*** 
"gak,
 aku gak setuju!!! apa-apain sih kamu pake saingin teman kamu segala" 
ucap Derry, kekasih Virnie yang sudah duduk dibangku kuliah, semester 
lima
"tapi kan aku cuma mau buktiin ke dia kalau ada orang yang bisa lebih dari dia"
"terus? kamu merasa hebat gitu kalau bisa saingin dia? apa bedanya kamu sama dia?"
"kan cuma sambung rambut doank, itu juga pake uangku qo"
"dengar ya, kamu tuh udah cantik tanpa rambut sambungan itu"
"tapi kan aku pasti akan lebih cantik kalau rambutku panjang, kamu juga kan yang bangga"
"kamu udah tau resikonya? itu bahaya sayang"
"udah tapi kan nanti bisa pake obatnya kalau rambut aku rontok atau menipis"
"pokoknya aku tetap gak setuju apapun alasan kamu!!"
"terserah!! pokoknya aku akan tetap 
panjangin rambut aku" hal sepele pun kini menjadi sebab pertengkaran 
mereka, Virnie yang masih ababil (ABG labil) tentu lebih memilih egonya yang 
kuat yang gak bisa dihalang oleh siapapun termasuk kekasih dan kedua orangtuanya.
***
"gila lo Vir tambah cantik aja"
"cantikan Virnie ya dari pada Clara" 
"anjirrr lo beda banget Vir"
"cantikan rambut panjang Vir dari pada rambut pendek"
Segala macam pujian terus berdatangan 
menyambut "Virnie baru", terutama dari kaum Adam. Virnie yang tak pernah
 dipuji se-wah itu pun menjadi besar kepala. Dia merasa menjadi wanita nomor satu di sekolah, dempulan make up yang sebelumnya tak pernah dia gunakan ke sekolah, menambah kecantikan diwajahnya.
"gue bisa kan lebih dari lo" ucap 
Virnie sombong ke Clara disertai tawa sinis. Clara pun hanya mematung 
tak bisa mengeluarkan satu patah kata pun dari bibirnya.
Satu
 sekolah dibuat heboh dengan penampilan baru Virnie (ini orang-orangnya 
yang pada norak apa emang Virnienya yang kaya bidadari? saya aja bingung
 :D) *lanjut*
Bel
 pulang sekolah akhirnya berbunyi, Virnie tidak sabar untuk membuktikan 
ke Derry bahwa kekasihnya memang terlihat lebih cantik dengan rambut 
panjangnya.
Tentu saja kehadiran Virnie dihadapan Derry membuat Derry terbengong-bengong untuk beberapa detik.
"hai sayang, pasti mau bilang aku cantik banget ya?" tanya Virnie dengan penuh percaya diri
"iya kamu cantik banget"
"qo mukanya datar gitu? gak suka ya?"
"apa kamu pikir aku akan berubah pikiran setelah melihat penampilan baru kamu?"
"mungkin"
"ya gak lah!! kita putus"
"hah? apa kamu bilang?"
"harus ya aku ulangi lagi, kita putus nona cantik"
"kenapa? cuma karenan hair extension ini doang kamu mutusin aku?"
"bukan karena itu tapi karena sifat 
kamu yang dari dulu selalu keras kepala, percuma kan aku jadi pacar kamu
 kalau semua pendapat aku gak pernah kamu dengerin"
"kamu yang gak bisa ngertiin aku, selalu larang aku ini itu"
"tapi aku larang kamu selalu beralasan,
 lima tahun kita pacaran masa kamu belum bisa pahamin sifat aku? kamu 
kan tau kalau aku gak suka cewe yang neko-neko dan kamu udah berani buat jadi cewe itu"
"tapi aku kan beralasan juga ngelakuin hal ini"
"alasan kamu tuh norak, lebih baik kita
 putus dan kamu bisa bebas ngelakuin semua hal yang kamu mau tanpa ada 
larangan-larangan lagi dari aku"
"yaudah klo itu mau kamu, aku bisa qo 
hidup tanpa kamu" Virnie yang kesal akhirnya meninggalkan Derry, dia 
merasa bahwa Derry tak pernah ngerti keinginannya, Derry pun menangisi 
kepergian Virnie namun dia hanya tak ingin lebih dalam mencintai Virnie,
 Derry tak mau kalau akhirnya menikah dengan wanita yang tak pernah mau 
dengar ucapannya.
***
Dua
 tahun berlalu, Virnie masih menyesali perbuatannya dulu. Dia masih tak 
percaya bahwa Derry benar-benar bukan miliknya lagi, lima tahun 
berpacaran bukan hal yang mudah untuk melupakan semua kenangan dan orang
 didalamnya. Virnie pun akhirnya melepas rambut sambungannya karena rasa
 bersalahnya terhadap lelaki yang sesungguhnya sangat dicintainya. 
Semenjak memutuskan Virnie, Derry tak pernah lagi menemui dan 
menghubungi Virnie, nomor 
handphone Derry pun sudah tidak aktif lagi. Kini Virnie sudah mempunyai 
kekasih bernama Gerry namun hatinya masih sangat besar untuk Derry dan 
hari ini dia berniat kerumah Derry untuk sekedar meminta maaf.
"eh Virnie apa kabar?" sambut Mamanya Derry saat menemui Virnie
"baik Tante, Derry ada?" tanya Virnie tanpa basa-basi
"Derry sekarang tinggal di Bandung"
"dia sendiri disana?"
"i-itu se-sebenernyaa.....lebih baik kamu kesana aja, biar Derry yang menjelaskan"
"ada apa sih Tante?"
"nanti kamu juga tau, sebentar ya Tante
 tuliskan dulu alamatnya" Virnie hanya bisa diam dan menuruti ucapan 
Mamanya Derry walaupun dia sangat ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.
 Setelah mendapatkan alamatnya Virnie pun segera meluncur ke alamat yang
 didapat.
"Derry" Virnie langsung memeluk Derry begitu tau yang membuka pintu adalah Derry
"Virnie? jangan disini ya? ikut aku" 
Virnie pun mengikuti langkah Derry yang menarik tangannya. Derry 
mengajaknya kesebuah Cafe dekat rumahnya.
"kamu ngapain nemuin aku?"
"aku mau minta maaf sama kamu, aku menyesal Der"
"sudahlah, aku sudah maafin kamu dan sekarang aku sudah punya kehidupan baru"
"kehidupan baru? maksud kamu?"
"aku sudah menikah"
"hah menikah?"
"iya dengan seorang janda"
Virnie pun shock dan pingsan.
_______THE END______

No comments:
Post a Comment