Sunday, September 22, 2013

Keluarga Baru


Ciwi-ciwi CaLas :D


Udah sebulan ini saya menjadi bagian dari keluarga LAB ICT Terpadu di kampus tercintah Univ. Budi Luhur.
Awalnya memang ingin banget daftar jadi Asisten Lab, karena dipikiran saya AsLab itu keren, pinter, masa depannya terjamin, pokoknya wuaaahhh banget. Dan saya bosan kalau kuliah cuma begitu-begitu aja, abis kuliah kalau gak ngumpul sama temen-temen ya pulang. Banyak waktu luang yang saya habiskan tanpa ada manfaatnya. Tapi ditengah jalan saya mulai pesimis karena takut gak diterima, soalnya Abang saya yang udah jadi alumni BL dan pernah menjabat jadi Supervisor di AsLab pernah cerita kalau testnya itu memang sulit, terlebih lagi saya yang sama sekali gak ada basic dibidang IT. Saya kuliah di BL pun bukan karena semata-mata karena keinginan saya, dan mengambil jurusan IT pun bukan semata-mata karena keinginan saya juga. Baca catatan saya disini.

Tadinya saya ingin mengurungkan niat saya untuk ikut AsLab, karena saya pikir, lebih baik liburan semester dua kemarin saya isi dengan bekerja dari pada saya isi dengan ikut test AsLab yang belum pasti diterima.


Tetapi rupanya Allah menghendaki lain, tiba-tiba teman saya tidak dibolehin orang tuanya untuk kerja. Saya pun jadi males untuk melamar kerjaan sendiri toh kerjanya cuma dua bulan. Jadi yasudah saya kembali ke niat awal saya untuk ngikut test AsLab, teman-teman saya yang lain sudah daftar, saya menyusul. Saya gak peduli lagi nanti diterima atau gak, yang terpenting saya sudah mencoba, itu pikiran saya waktu itu.

Gak kebayang testnya kya apa, dipikiran saya yang ada susah-susah dan susah. Testnya ada algoritma, PTI, hardware, psikotes dan wawancara. Huaaaa gimana gak pesimis tuh testnya kayak begitu??? Saya belajar tapi tidak efektif. 
Akhirnya test tertulisnya (Algoritma, PTI dan Psikotes) lolos, waktu itu yang daftar 11 orang, karena mungkin ini gelombang kedua jadi yang daftar sedikit. Alhamdulillah kami lolos semua. Hari itu langsung test hardware, ini yang paling saya takutkan karena saya bener2 buta tentang hardware komputer. Motherboard pun saya dulu gak tau kayak gimana bentuknya. Tapi saya belajar, saya hafalin bentuk-bentuk dan nama-namanya yang ada didalam CPU, vendor-vondornya, dan Alhamdulillah kami semua lagi-lagi lolos.

Besoknya kami test wawancara, katanya ini test yang paling susah dari test yang lain. Lho kok? Awalnya saya juga bingung, wawancara bukannya sekedar jawab doank masa susah? 
Dan ternyata memang susah, ini sih test mental namanya bukan wawancara -__-
Ditanyain semuanya, pertanyaan-pertanyaan yang saya ingat:
1. Apa yang kamu bisa?
2. Kelebihan kamu apa?
3. Kekurangan kamu apa?
5. Bakat kamu apa? *suruh diperlihatkan* *waktu itu saya jawab main bridge, dan saya mengajarkan kakak2 itu main bridge hihi*
6. Apa yang bakal kamu kasih untuk lab ini supaya lab ini jadi lebih bagus dari angkatan lain?
7. Sanggup gak setiap hari datang setengah 8 pagi, pulang jam 9 malem?
8. Lebih suka jaringan apa program?
9. Siap gak bekerja dibawah tekanan?
10. Alasan ikut AsLab?
11. Bisa belajar otodidak apa gak?
12. Sholatnya rajin apa gak?
13. Sunnah-sunnah apa aja yang biasanya dikerjain?
14. Siapa sosok yang kamu idolakan? *saya jawab Ayah saya dan saya menangis :'(*
15. Menurut kamu pemimpin itu apa?
16. Menurut kamu pemimpin yang baik itu seperti apa?
17. Menurut kamu, kamu pantas gak dijadikan sebagai pemimpin?
18. Lebih milih keluarga apa kuliah? Alasannya?
19. Lebih milih kuliah apa Lab? Alasannya?
20. Misalnya kamu sedang berada dalam dua situasi, yang pertama ibu kamu sakit dan beliau minta kamu temenin tapi dalam waktu yang bersamaan kamu lagi menjadi pemimpin dalam sebuah acara yang penting, kamu lebih memilih yang mana?
21. Gimana pendapat kamu tentang penilaian mahasiswa kalau AsLab itu sommbong?
22. Apa yang kamu lakuin kalau ada mahasiswa yang ngasih kritik ke kamu?
23. Kalau gak diterima apa yang kamu lakuin?

Yang saya ingat cuma segitu, bener-bener deh tuh wawancara emang nguji mental banget. Dan semua yang kita jawab itu di tulis sama kakak-kakaknya, katanya harus dipertanggung jawabkan kalau nanti diterima. Huffftttttttttttthhhhhhhhhhh.

Hasil pengumuman : JENGJENGJENG!

SEMUANYA DITERIMA, ALHAMDULILLAH.

Saya gak tau cara penilaiannya gimana kok bisa diterima semua??? Yasudahlah. Tapi diterima bukannya pada semangat malah pada lemes karena takut nanti ngadepin problem komputer dan ngadepin mahasiswa-mahasiswa. Apalagi saya waktu awal-awal anti banget yang namanya jaga kelas karyawan, karena saya takut diremehin karena lebih muda, takut mereka susah diatur dan sbg. Tapi ternyata mereka menghargai kita semua, mereka menghormati kita, gak memperlakukan kita seenaknya. Dan saya senang bisa membantu mereka.

Tapi disini banyak banget ilmunya, kuliah doank memang gak cukup, apa yang kami dapat disini bener-bener gak kami dapat dibangku perkuliahan. Dan kenapa AsLab itu dikenal lebih pinter dari mahasiswa lain? Karena kami lebih mengetahui duluan dari mereka, kami lebih banyak belajar dari mereka. Jaringan, saya sama sekali belum dapat matkul jaringan tapi saya sudah lumayan mengetahui tentang jaringan, saya juga sudah bisa crimping. Dibangku kuliah gak bakal ada praktek crimping.
Kami juga ada project 1 sampai 3 dan project itu yang menentukan kita diangkat jadi AsLab atau gak. Ohiya saya lupa kalau jabatan kami masih CalAs (Calon Asisten). Katanya masa pengangkatan itu 6 bulan, hufffthhh capek sih sebenernya tapi ini proses dan harus dinikmatin.

Kami sudah kehilangan 2 orang yaitu Gigih dan Wulan. Mereka keluar dari AsLab, kalau Gigih karena dia mau mengurus bisnisnya dan dia juga mau ngajar disekolahnya yang dulu. Kalu Wulan karena Ibunya sakit dan gak bisa ditinggal lama-lama sama Wulan. Sekarang kami 9 orang, semoga semuanya bertahan sampai lulus, Amin. Walaupun kami baru 1 bulanan tapi kami merasa sangat deket, sudah seperti saudara sendiri. Kami memang dituntut untuk kompak dan solid.
Tentu air mata gak bisa tertahan karena kepergian mereka, walaupun mereka masih suka nengokin kita di Lab tapip tetap saja ada yang berbeda. Kami sebagai teman juga gak mungkin egois dengan mempertahankan mereka, mereka berhak memilih untuk hidupnya.

Saya sendiri juga kadang merasa jenuh dan capek tapi saya berfikir bagaimana nanti kalau saya keluar? Aktivitas apa yang bakal saya lakuin kalau sudah keluar? Pasti bakal menyesal. Karena disini kita dikenal dosen, banyak kenal senior dan alumni jadi nanti tugas akhir akan lebih mudah, dan masa depan bisa terjamin asalkan kita benar2 belajar disini. Saya juga ingin membanggakan orang tua saya lewat sini. Itu sebabnya saya selalu ingin bertahan di Lab ini.

Banyak dampak positif yang saya dapat disini, terutama tentang kedisiplinan. Tadinya saya adalah seorang insomner, tidur selalu diatas jam 12. Tapi sejak masuk Lab tidur saya jadi lebih cepat, jam 11 atau setengah 12 pasti udah tidur. Jarang banget tidur jam 12, dan gak pernah lagi tidur jam 1 atau jam 2 atau jam 3. Bangun juga biasaya susah banget bangun pagi, palingan bangun sholat subuh terus tidur lagi dan bangun pas mau ada jam kuliah. Sekarang bangunnya pagi terus, paling hari minggu itu bangunnya siang soalnya bales dendam hehe. Dan sekarang saya jadi lebih rajin kalau dirumah, mungkin kebawa juga dari Lab ini. Untuk urusan sholat juga saya jadi lebih awal ngerjainnya.

Sekarang, kalau seandainya saya masih menjadi "mahasiswa biasa", apakah saya bisa merasakan dampak-dampak positif itu sekarang? Apakah ilmu dan mental saya bertambah lebih seperti sekarang? Jawabannya tentu tidak. Maka dari itu saya ingin sekali bertahan disini sampai lulus, semoga kuat, Amin.

Saya bangga dan senang menjadi bagian dari LAB ICT ini, banyak hal positif yang saya dapatkan. Nambah teman, nambah ilmu, nambah kedisiplinan. Makasih ya Allah untuk kesempatan ini. Insya Allah gak akan saya sia-siakan.

Dan buat kalian yang dikampusnya ada kegiatan AsLab seperti ini. Wajib ikut, banyak banget manfaatnya. :)


Ini foto kami waktu jalan-jalan di Ragunan, kurang satu si Diah gak ikut :(

No comments:

Post a Comment

About

.
.