Wednesday, June 6, 2012

Kupu-kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. 
Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. 
Namun kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut.
Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat nanti, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang.
Namun semuanya tidak akan pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.
Kupu-kupu tidak akan pernah bisa terbang.
Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang itu adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk kedalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.


Sumber: Buku bimbel BTA kelas XII IPA dibelakang lembar soal-soal Biologi

1 comment:

About

.
.